1. Do’a
Firman Allah ta’ala:
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan Ku perkenankan bagimu". Sesungguhnya, orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”(QS. Ghafir: 60).Dan diriwayatkan dalam hadits:
“Do’a itu adalah sari ibadah ( Hadits riwayat At-Tirmizi dalam Al-Jami’ Ash-Shahih, kitab -Da’awat, bab I ).
Maksud hadits ini ialah bahwa segala macam ibadah, baik yang umum maupun yang khusus, yang dilakukan seorang mu’min (seperti: mencari nafkah yang halal untuk keluarga, menyantuni anak yatim dll) mesti diiringi dengan permohonan ridha Allah dan pengharapan balasan ukhrawi. Oleh karena itu do’a (permohonan dan pengharapan tersebut) disebut oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai sari atau otak ibadah, karena senantiasa harus mengiringi gerak ibadah.
2. Khauf (takut)
Firman Allah ta’ala:
“Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 175).
3. Raja’ (pengharapan)
Firman Allah ta’ala:
“Untuk itu, barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi: 110).
4. Tawakkal (berserah diri)
Firman Allah ta’ala:
"Dan hanya kepada Allah hendaklah kamu bertawakkal, jika kamu benar-banar orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah: 23).Dan juga firman-Nya:
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.” (QS. Ath-Thalaq: 3).
5. Raghbah (penuh minat), rahbah (cemas) dan khusyu’ (tunduk)
Firman Allah ta’ala:
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo’a kepada Kami dengan harap (kepada rahmat Kami) dan cemas (akan siksa Kami), dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya’: 90).
6. Khasy-yah (takut)
Firman Allah ta’ala:
“Maka janganlah kamu takut kepada mereka, dan takutlah kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 150).
7. Inabah (kembali kepada Allah)
Firman Allah ta’ala:
“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya (dengan mentaati perintah-Nya) sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat di tolong lagi.” (QS. Az-Zumar: 54).
8. Isti’anah (memohon pertolongan)
Firman Allah ta’ala:
“Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 4).Dan diriwayatkan dalam hadits:
“Apabila kamu memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah” ( Hadits riwayat At-Tirmizi dalam Al-Jami’ Ash-Shahih, kitab Syafa'at Al-Qiyamah War-Raqaiq Wal-Wara’, bab 59. dan riwayat Imam Ahmad Musnad, jillid I, hal. 293, 303, 307. ) .
9. Isti’adzah (memohon perlindungan)
Firman Allah ta’ala:
“Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh.” (QS. Al-Falaq: 1).
“Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Manusia, Raja manusia.” (QS. An-Nas: 1-2).
10. Istighatsah (memohon pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan)
Firman Allah ta’ala:
“(Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu untuk dimenangkan (atas kaum musyrikin), lalu diperkenankan-Nya bagimu.” (QS. Al-Anfal: 9).
11. Dzabh (menyembelih)
“Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku (sembelihanku), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (kepada Allah).” (QS.Al-An’am : 162-163).Dan dalil dari sunnah:
“Allah melaknat orang yang menyembelih (binatang) bukan karena Allah” ( Hadits riwayat Muslim dalam Shahihnya, kitab Al-Adhahi, bab 8. dan riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad, jilid 1, hal. 108 dan 152 ).
12. Nadzar
Firman Allah ta’ala:
“Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di
0 komentar:
Posting Komentar